22 Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan : Dampak Mematikan
ads
Junk food atau biasa dikenal
dengan makanan cepat saji merupakan suatu produk makanan yang sudah umum
dan telah mendunia di abad ini. Istilah “Junk food” pada umumnya
mengacu pada makanan yang dapat disajikan dengan cepat serta makanan
yang mengandung banyak kalori tetapi memiliki nilai gizi yang sedikit
jumlahnya.
Dengan mengkonsumsi jenis makanan yang
tergolong junk food, justru orang tidak akan merasa kenyang, sehingga
hal itu justru akan menyebabkan seseorang makan dengan berlebihan, yang
nantinya akan membuat seseorang bermasalah dengan berat badan dan juga
kesehatannya.
Bahaya yang ditimbulkan
1. Junk Food mengandung kalori yang berlebih
Makanan
merupakan bahan bakar bagi tubuh kita. Ia memiliki dampak langsung pada
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Junk food kebanyakan merupakan
makanan cepat saji yang didalamnya mengandung karbohidrat, gula, lemak
sehat, dan garam (natrium). Satu porsi junk food menawarkan sejumlah
besar kalori, akan tetapi nilai gizi di dalamnya hanya sedikit atau
bahkan tidak ada sama sekali.
Sebuah studi 2013 yang diterbitkan di
JAMA Pediatrics menunjukkan bahwa banyak anak-anak dan remaja yang lebih
memilih mengambil resiko mendapatkan kalori lebih dalam makanan cepat
saji dan restoran daripada makanan yang disajikan di rumah. Menurut
National Institutes of Health, beberapa makanan cepat saji secara
keseluruhan hanya mengandung kalori dalam jumlah yang tinggi, di mana
hal tersebut sangat berdampak pada kelebihan berat badan yang merupakan
salah satu faktor peningkatan risiko untuk berbagai masalah kesehatan
kronis.
Terlalu sering mengkonsumsi makanan
cepat saji untuk menggantikan makanan bergizi dapat menyebabkan gizi
buruk serta kesehatan yang buruk bagi kita.
2. Resiko penyakit diabetes
Salah satu faktor utama yang menyebabkan
terjangkitnya penyakit diabetes adalah karena diet yang tidak sehat,
salah satunya karena makanan yang kita konsumsi merupakan makanan
sampah. Ketika tubuh menyerap asupan gizi dari yang berasal dari makanan
sehat, hal ini berarti tubuh mendapatkan pasokan glukosa yang membantu
menjaga sensitivitas insulin. Sedangkan ketika tubuh menyerap asupan
makanan junk food, hal ini bisa mengakibatkan stres yang berlebihan
pada metabolisme tubuh sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
menggunakan insulin dengan benar. Karena junk food tidak memiliki
kandungan serat, konsumsi secara langsung menghasilkan lonjakan kadar
gula. Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas, salah satu
alasan utama untuk resistensi insulin dan pengembangan diabetes.
3. Masalah pada sistem pencernaan
Bagi para pecandu junk food, mereka akan
lebih beresiko mengalami gangguan pencernakan seperti penyakit
gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti
yang kita ketahui bahwa junk food lebih banyak mengandung kalori
daripada nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi junk food yang digoreng,
kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut. Hal ini
dapat meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di
dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk
resiko GERD dan gangguan pencernakan. Kurangnya serat dalam kandungan
junk food dapat menghambat pencernaan, meningkatkan masalah seperti
sembelit dan wasir.
4. Kelelahan dan kelemahan
Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi
penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari
semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin.
Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas,
namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga membuat
tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika
tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food
selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan
kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke
tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan tidak bisa
melakukan rutinitas sehari-hari.
5. Depresi
Akibat terlalu sering mengkonsumsi junk
food, banyak perubahan hormonal terjadi, terutama pada kalangan remaja,
yang membuat mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan
perilaku. Karena mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan
nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja
menderita depresi hingga 58%. Diet yang sehat akan sangat berperan
penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.
Selain itu. kandungan dalam makanan
cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu
terjadinya sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi
Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makan makanan yang dipanggang
seperti donat, croissant, kue dan makanan cepat saji seperti pizza,
hamburger, hot dog) mungkin berhubungan dengan depresi. Orang yang makan
makanan cepat saji adalah 51 persen lebih mungkin mengembangkan depresi
dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak ada makanan cepat
saji.
6. Fluktuasi kadar gula dalam darah
Mengkonsumsi junk food yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi dapat membuat metabolisme dalam tubuh mengalami stress.
sponsored links
Gula menyebabkan pankreas mengeluarkan
jumlah insulin yang lebih banyak untuk mencegah lonjakan drastis kadar
gula dalam darah. Karena junk food tidak memiliki kandungan karbohidrat
dan protein yang cukup, jangan heran jika kadar gula dalam darah menurun
secara tiba-tiba setelah kita mengkonsumsi junk food. Hal ini membuat
kita gampang emosi dan timbul keinginan untuk mengkonsumsi junk food
dalam porsi berlebih.
7. Mempengaruhi fungsi otak
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di
jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan bahwa satu minggu makan
junk food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada tikus.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak trans) dari junk
food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu
mekanisme sinyal normal dalam otak. Studi pada hewan juga menunjukkan
bahwa lemak dari junk food memperlambat kemampuan untuk belajar
keterampilan baru.
8. Peningkatan resiko penyakit jantung
Kandungan dalam Junk food sarat akan
lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung meningkatkan kolesterol
jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana hal tersebut dapat
berkontribusi terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung. Selain
itu, mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan lonjakan gula garah yang
meningkat secara tiba-tiba, junk food merusak lapisan-lapisan pembuluh
darah yang menyebabkan peradangan kronis. Peradangan ini menyebabkan
kolesterol jahat menempel pada dinding arteri dan menghalangi aliran
darah ke jantung, sehingga serangan jantung pun kapan saja bisa
terjadi. Lemak dari junk food dapat terakumulasi dalam tubuh selama
periode waktu tertentu yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Dalam
kondisi berat badan yang semakin meningkat, resiko terkena serangan
jantung akan lebih tinggi.
9. Peningkatan resiko gangguan ginjal
Saat kita mengkonsumsi junk food seperti
kentang goreng maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah,
tanpa kita sadari kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat
meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan
untuk terus mengkonsumsi makanan ini. Kandungan lemak jahat dan natrium
yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu keseimbangan
sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini dapat
mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.
10. Merusak hati
Mengkonsumsi junk food selama periode
waktu tertentu dapat memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal
ini serupa dengan efek yang ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol.
Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi
junk food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam
waktu empat minggu. Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang
dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu
dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam
sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi pada
organ tersebut.
11. Peningkatan resiko kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama
mengapa konsumsi junk food sangat terkait dengan peningkatan risiko
kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam
European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak
mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat
meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred
Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang
makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah
menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.
12. Masalah pada kulit dan tulang
Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat
dan gula seperti junk food, dapat menyebabkan bakteri yang berada di
mulut menghasilkan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi
serta menghancurkan enamel gigi, yang merupakan faktor terjadinya gigi
berlubang. Ketika enamel gigi Anda hilang, tidak bisa diganti. Selain
itu kandungan natrium yang berlebih dalam junk food juga dapat
meningkatkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).
Menurut salah seorang ahli gizi di
Mumbai Selatan dan di Cumballa Hill Hospital yang bernama Dr Niti Desai,
“Junk food memang mungkin murah, mudah tersedia, lebih cepat untuk
memasak dan lezat, tetapi jenis makanan tersebut justru malah berdampak
bahaya bagi kesehatan. Bukan hanya kekurangan nutrisi penting bagi
tubuh, tetapi juga memberikan kontribusi untuk beberapa penyakit
berbahaya. Pilihan untuk kembali mengikuti pola hidup sehat mencakup
pilihan makanan yang lebih alami dan lebih sehat.” Beliau menyarankan
untuk mengurangi asupan makanan olahan agar hidup kita lebih sehat.
Tips Menghindari Junk Food
Nah berikut ini beberapa tips untuk menghindari junk food :
- Mengkonsumsi beras merah sebagai pengganti nasi putih, karena beras merah dipercaya mengandung lebih banyak serat yang selain dapat membuat perut kenyang, tapi juga memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh.
- Mengkonsumsi gandum / oat, karena gandum banyak memiliki kandungan serat, protein, asam lemak yang baik, bahan kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti tembaga, besi, seng dan magnesium yang membuat sarapan lebih sempurna.
- Mengkonsumsi buah-buahan serta menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus kemasan mengandung banyak pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak sehat. Selain itu, untuk membuat tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya serat akan dihilangkan selama pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu berarti kita menambah asupan gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan dengan buah-buahan segar utuh. Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan manfaat tambahan vitamin.
- Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti bayam, selada termasuk dalam makanan kaya serat yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal, kacang-kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.
sumber : halosehat.com › Makanan › Makanan Berbahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar