Fakta dan Mitos Tentang HIV/AIDS
Fakta dan Mitos Tentang HIV/AIDS – HIV atau Human immunodeficiency virus adalah virus yang menginfeksi sel darah putih (limfosit) dan mengakibatkan menurunnya sistem imunitas atau kekebalan tubuh pada manusia. Menurut sebuah laporan dari Centre for Diseasea Control (CDC) bahwa telah terjadi kasus HIV/AIDS yang mengalami angka peningkatan setiap tahunnya serta banyak di tularkan melalui kontak langsung berhubungan.Terjadinya peningkatan angka penderita HIV / AIDS ini menjadi suatu masalah inti yang menjadi pembicaraan dalam bidang kesehatan. Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang banyak menginfeksi pada mereka yang berusia produktif serta cukup mengkhawatirkan karena sampai ini belum juga di temukan adanya suatu terapi yang benar benar dapat menyembuhkan penyakit tersebut. oleh sebabkan pengetahuan serta wawasan masyarakat terhadap penyakit ini serta bagaimana cara pencegahan dari penularannya harus ditingkatkan supaya jumlah atau angka infeksi dari penyakit ini bisa ditekan. Nah, berikut ini merupakan mitos dan fakta tentang HIV yang perlu diketahui.
9 Fakta dan mitos tentang HIV
-
Terinfeksi HIV Sama dengan Terinfeksi AIDS ?
Pernyataan tersebut memang todak benar karena HIV atau AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Pada individu yang terinfeksi HIV selama bertahun tahun tanpa terinfeksi AIDS. AIDS adalah sekelompok gejala yang timbul karena diakibatkan turunnya suatu kekebalan tubuh akibat HIV. Dalam kondisi ini sudah bisa di temukan beraneka infeksi oportunistik (infeksi yang timbul disebabkan kondisi atau keadaan akibat terjadinya penurunan pada kekebalan tubuh karena penyakit HIV), sebagai contoh yaitu :
- Tuberkulosis
- Maningitis atau infeksi orak dll.
-
Penyakit HIV bisa ditularkan melalui kontak biasa?
Seseorang tidak akan terinfeksi atau tertular penyakit HIV bila hanya dengan melakukan aktivitas berikut ini :
- Mengobrol
- Menggunakan handuk secara bersamaan
- Memeluk
- Menggunakan alat makan secara bersamaan
- Penggunaan jarum suntuk bersama dengan seseorang atai penderita HIV seperti pengguna narkoba
- Melalui tranpursi darah
- Ibu hamil yang mengidap HIV positif kepada sang bayi didalam janinnya
- Kontak hubungan seksual
-
Pasien HIV hanya mempunyai sedikit waktu untuk dapat hidup
Karena faktanya tidak sedikit dari peasien HIV atau AIDS yang mempunyai waktu yang lebih lama untuk dapat bertahan bidup. Karena Kondisi tersebut sangat tergantung dari seberapa cepatkah perkembangan dari penyakit HIV yang dimana progresivitas HIV untuk kemudian menjadi penyakit AIDS bisa dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala. Bukan hanya itu tindakan tersebut ditambah lagi dengan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan antiretroviral.
Vaksin AIDS
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2013 tepatnya bulan april bahwa adanya suatu gebarakan yang bisa memngubah dunia yaitu adanya suatu penemuan terbaru mengenai antibodi yang bisa menetralisir penyakit AIDS. Infeksi HIV adalah suatu infeksi molekuler yang bersifat intensif dimulai pada saat virus menginfeksi inang baru sampai muncul penyakit yang bernama AIDS.
-
Penyakit HIV bisa didiagnosa hanya dilihat dari gejala
Sponsored links
Pada sebagian kasus pada si pasien HIV tidak memperlihatkan gejala
apapun dan tampak sehat. Pada seseorang hanya dapat didiagnosa hanya
melalui tes HIV. Hanya saja pada kesehatan mulut orang dewasa bisa
dilihat berbagai gejala yang bisa menjurus pada indikasi penyakit HIV /
AIDS. Adanya infeksi jamur yang bernama kandidas (candidiasis) merupakan
salah satu dari tanda yang pertama serta paling mengidap kandidiasis
oral secara klinis tampak seperti :- Adanya bercak putih atau kombinasi bercak putih serta kemerahan yang bisa terjadi pada bagian manapun pada rongga mulut.
- Pada sebagian kasus terkadang bercak tersbeut mudah sekali berdarah serta terdapat daerah kemerarahn pada bagian bawah bercak putih yang disertai dengan sensasi rasa sakit serta seperti terbakar.
-
Penyakit HIV bisa disembuhkan
Perlu anda ketahui penyakit HIV merupakan penyakit yang tidak sama sekali dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dengan menggunakan antiretroviral bisa menekan suatu perkembangan akan virus serta menjaga sistem imun atau daya atahan tubuh yang bertujuan untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi yang bisa memperparah kondisi penyakit ini. Jenis virus HIV akan terus berada dalam tubuh si pasien, walaupun gejalanya tidak muncul lagi.
-
Siapa saja dapat terinfeksi penyakit HIV?
Perlu anda ketahui bahwa siapa saja dapat terinfeksi HIV baik perempuan ataupun laki-laki, anak-anak, bayi, gay atau lesbian. Karena semua itu tergantung dari berbagai faktor dari lingkungan, perilaku seks, gaya hidup serta faktor resiko lainnya.
-
Hubungan aman bila kedua pasangan positif HIV
Bila anda dan pasangan positif terinfeksi HIV, maka bukan berarti anda bebas untuk melakukan hubungan tanpa perlindungan. Penyakit menular seksual bukan hanya HIV. Sebaiknya anda menggunakan alat kontrasepsi (kondom). Berikut ini merupakan beberapa penyakit menular seks yang bisa di akibatkan karena perilaku sek menyimpang atau bebas :
- Sifilis
- Gonore
- Klamidia dll.
-
Wanita yang terinfeksi HIV Positif bisa memiliki anak
Seorang wanita yang terinfeksi HIV tetap dapat mempunyai anak dengan aman melalui suatu program pencegahan penularan HIV dari ibu kepada anak (PPIA/PMTCT) sebagai pencegahan untuk mengurangi HIB dari ibu ke pada anak pada saat dalam masa kehamilan, melahirkan dan menyusui. Pada orang tua sebaiknya mengetahui status HIV sejak dini sekaligus berkonsultasi dengan dokter. Terjadinya penularan HIV pada bayi bisa terjadi pada saat bayi masih ada dalam janin, pada saat proses persalinan dan selama bayi dalam proses menyusui. Hanya saja reriko penularan tersebut dapat diturunkan melalui cara cara pencegahan penularan dari sang ibu kepada sang anak (prevention mother to child transmission, PMTCT).
-
Penyakit infeksi terkait HIV tidak dapat dihindari
Hiv atau AIDS memang bisa membuat sistem kekebalan atau daya tahan tubuh menurun, sehingga hal ini beresiko terinfeksi oportunistik seperti ruberkulosis, pneumonia, meningitis, kandidasis, toksoplasma dan cytomegalovirus. Maka cara cara terbaik dalam menurunkan resiko dari infeksi ini yaitu dengan terapi antiretroviral. Bukan itu saja anda juga harus menghindari paparan yang memiliki beresiko dalam menimbulkan infeksi sebagai contoh menghibdari konsumsi daging belum matang, aiar yang sudah terkontaminasi, gunakan masker dan lain sebagainya.
Nah demikianlah informasi sederhana mengenai 9 fakta dan mitos tentang HIV, semoga menambah pengetahuan bagi kita semua, sehingga dapat lebih berhati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar