ROKOK
Dipagi
hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin mununggu bus untuk
pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang
buruh pabrik yang sedang menunggu Bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan,
“Haduh, tebal dan jorok sekali asap Bus
Mayasari Bakti.” Lalu buruh pabrik itu merespon peryataan Andi, “Iya nih.. asap
Kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat
orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu
menjawab, “Hajar aja tuh orang.” Lalu Andi menghajar buruh pabrik itu. Setelah
menghajar orang tersebut, Andi memberikan brosur kepada buruh itu.
Lalu
Andi berjalan tidak jauh dari halte itu, dan menemukan seseorang karyawan swasta
yang sedang merokok dan sedang menunggu bis juga. Maka Andi memulai percakapan
dengan orang tersebut, “Haduh, tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini,
padahal kendaraan di Jakarta sudah
diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karawan swasta tersebut merespon, “Iya
nih, pantas saja terjadi Global Warming .”
Andi pun bertanya kembali kepada orang tersebut, “Bagaimana respon anda
terhadap orang yang menyebabkan polusi lebih dari kendaraan?” Sang karyawan
swasta pun menjawab, “Kalau penyebabnya pabrik, bakar aja. Kalau penyebabnya
manusia tampar aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan
member brosur kepada orang tersebut. Rupanya brosur tersebut berisi: “ASAP
ROKOK MENGANDUNG POLUTAN 10 KALI DARI MESIN DIESEL”
Sumber:
noviesmansasleman.blogspot.com
Struktur teks anekdot
a. Abstraksi
: Dipagi hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin mununggu
bus
untuk
pergi ke tempat kerjanya
b. Orientasi :Andi
menyapa dan bertanya kepada seorang buruh pabrik dan seseorang karyawan
swasta
yang sedang menunggu Bus Kopaja yang sedang merokok
c. Krisis : Andi
menghajar buruh pabrik dan menampar karyawan swasta
d. Reaksi : -
e. Koda : Andi
memberikan brosur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar