sAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
["Alhamdulillahi robbil alamin, wasshalaatu wassalaamu alaa asrafil
anbiyaa' i wal mursaliin wa'ala aalihi wasahbihi ajma'in, (amma
ba'du)"
Segala puji bagi Allah
yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul
diruangan yang sederhana ini, kemudian selawat dan salam marilah sama sama kita
panjatkan kepangkuan nabi besar Muhammad saw, kepada para al dan sahabat
sekalian,
Bapak, Ibu, dan teman-teman pendengar yang saya hormati, saya akan menyampaikan
uraian hikmah tentang Puasa Ramadhan.
Maha suci Allah yang telah memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa pada
bulan Ramadhan. Kewajiaban berpuasa tidak hanya dibebankan kepada ummat islam,
tapi juga kepada umat sebelumnya. Sabagaimana firman Allah didalam Al-Baqarah
ayat 183.
Ya
ayyuhallazi naa manu
kutiba........................................................
“ Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Hadirin sekalian calon penghuni surga.
Setiap perintah Allah yang dibebankan kepada kaum muslimin bukanlah untuk menyakiti atau menyiksa. Allah yang maha pengasih tidak menciptakan hamba-Nya untuk kemudian didhalimi. Pastilah ada hikmah dibalik tiap-tipa perintah Allah. Beberapa hikmah dari berpuasa pada bulan Ramadhan adalah:
Yang pertama:
Tasihul jism.
Tasihul Jism adalah
menyehatkan badan. Sebagaimana alat elektronik seperti HP, Laptop dan kendaraan
bermotor, jika digunakan secara terus menerus maka akan menyebabkan dia cepat
rusak. Tubuh kita juga butuh istirahat dari aktifitas yang dilakukannya secara
terus menerus. Agar menghindari kerusakan pada jaringan tubuh. Berpuasa akan
membuat tubuh beristirahat sejenak, sehingga tubuh kita akan menjadi lebih
sehat. Rasulullah juga menegaskan hal tersebut dalam sabdanya. “Shumu, tashihu”
(Berpuasalah kalian, maka kalian akan menjadi sehat).
Saudara sekalian yang dirahmati Allah. Hikmah
berikutnya dari berpuasa Ramadhan adalah, Darajatul Muttaqin.
Darajatul muttaqin adalah meningkatkan derajat ketaqwaan. Ketika melaksanakan puasa, kita harus menahan diri dari segala yang dapat membatalkannya. Kita tidak makan, tidak minum, sekalipun tidak diketahui oleh manusia. Menjaga diri dari berbuat kemungkaran dan senantiasa melakukan amal kebaikan. Dengan niat yang tulus ikhlas beribadah, ini akan meningkatkan derajat ketaqwaan kita kepada Allah.
Ma'asyral muslimin yang dirahmati Allah
Selain meningkatkan derajat
ketakwaan, ada hikmah yang laiinnya dari berpuasa di bulan Ramadhan, yaitu
Mawaddatul Bainal Muslimin.
Berpuasa dibulan Ramadhan
dapat menumbuhkan sikap saling mencintai sesama muslim. Ketika menahan lapar
kita akan merasakan bagaimana rasa yang dialami oleh saudara-saudara kita yang
tidak memiliki makananan. Menumbuhkan rasa peduli kita terhadap saudara kita
yang kadang tidak makan berhari-hari karena kesulitan ekonomi. Kita akan saling
peduli terhadap sesama. Miskin dan kaya tidak ada beda, sama-sama merasakan
menahan diri.
Demikianlah. Setiap Allah
memberikan perintah, tidak ada satu pun yang tidak memiliki hikmah. Dengan
momentum bulan suci Ramadhan, mari kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah. Meraih hikmah-hikmah ibadah. Mudah-mudahan kita menjadi golongan
yang dirindukan oleh Surga, Amin ya Rabbal ‘alamin.
Demikianlah tausiah singkat
saya pada hari ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua, jika ada kata-kata yang
salah; kepada Allah saya mohon ampun, kepada teman-teman dan saudara sekalian
saya mohon maaf. Akhiru kalam wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar